Ini lebaran kelima aku tak di rumah. Dan lebaran pertama bagiku bersama istri tercinta. Suasana terasa berbeda. Malam kami lalui berdua. Membicarakan ini-itu, tentang pernikahan kami yang baru saja memasuki bulan ketiga.
Aku sebenarnya ingin menulis satu kalimat. "Kami ingin lebaran di rumah bersama keluarga. " Tapi karena biaya belum ada, cukup hati saja yang pulang. Membawa doa, harap, dan cita-cita. Ibu, maafkan kami. Doakan tahun depan bisa pulang ke pangkuanmu. Aku tak mampu melanjutkannya. Ya Allah...
Ibu, di wajahmu
air mata menjelma badai
pasang yang menenggelamkan seketika
Aku sebenarnya ingin menulis satu kalimat. "Kami ingin lebaran di rumah bersama keluarga. " Tapi karena biaya belum ada, cukup hati saja yang pulang. Membawa doa, harap, dan cita-cita. Ibu, maafkan kami. Doakan tahun depan bisa pulang ke pangkuanmu. Aku tak mampu melanjutkannya. Ya Allah...
Ibu, di wajahmu
air mata menjelma badai
pasang yang menenggelamkan seketika
1 comment:
Mudik hati.. betapa menyentuh.. semoga menjadi keluarga sakinah ya Leo.. Barokallahu !
Post a Comment