Tuesday, October 23, 2007

Dilarang Sms di Sepertiga Malam

Seberkas senyum mencahaya

lalu hatiku bergerimis tangis

larik-larik doa meraih altar langit

dan bertanya; "Dimanakah Arasy Tuhan ?"


"Tentang apakah kau datang sebelum subuh?"

suara menggema tabir putih bermandi peluh

tapi seorang lelaki yang sedang jatuh cinta

kepada seorang dara semalaman tak memejam mata


"Mengapa angin begitu akrab tuk kuajak bercakap?"

tanyanya pada diri sendiri yang telah lama merasa sepi

rembulan pun gemetar di Kairo

mendengar doa cinta mengharu biru

adakah musim dingin masih memeluk bumi?


Kini aku memulangkan diri pada mimpi tak selesai

karena terbangun mendengar bom di bukit Sinai

demikianlah, bahkan gadis yang kupuja itu pun

kularang mengirim sms di sepertiga malam

agar aku khusyu' menjahit namaku dan namanya

mengawinkan mimpiku dan mimpinya

dalam doa yang menebas-nebas langit dengan gelisah

No comments: