Tuesday, October 23, 2007

Mengenang Madura

siwalan dan celurit yang dihadiahkan

Madura padaku adalah penggalan

sukma yang terus menari dalam angan


Madura

kaulah yang mengajarkan aku

bercengkrama di atas batu cadas

menggalah matahari memerah

mengasah jiwaku

agar tak meneteskan air mata

ketika panen tembakau

pasrah menyerah

sementara garammu memutih

menunggu pulang nurani

anak bangsa yang pergi


Madura

kau hiasi aku dengan hurup hijaiyah

yang kau tuliskan ketika malam mengeram

dan sepenuh hati paling ikhlas kau relakan ayah

menantang carok pada badai nasib menghujam


Madura

Serasa tak akan pernah kumampu

Membuat sebarang puisi

Sekedar mengenang tulus cintamu

13052005

1 comment:

Pangapora said...

Baca ini, mata saya seperti berair. Hidung panas.... :) Nice, very nice poem