Tuesday, October 23, 2007

Satu

SUARA PEMBARUAN DAILY

Sajak Leo Kelana

satu

rinduku menderu-deras

menari mencari bayangmu

pada selaut-laut kenang

membanjir mengombak

mengejar-ngejar jejak

kakiku kakimu

tertinggal pejam pada

pasir pantai

diterbang-terbang angin

menghilang melayang

melelap melenyap

tak lelah ku berlari

tuk meraih setangkai bunga

terjatuh pasrah lunglai

merapuh

dari ikat rambutmu

memajang suka cita

memadu mengendap

diriku dirimu bersatu

menyatu

maka sepakat aku kamu

menjadi kita saja kita berdua

lalu apa lagi pembeda karena dua jiwa melangit membumi

satu titik tak pisah tak musuh layak timur barat tak jauh bak utara selatan

tabur mawar merah

merekah senyummu ranum

membasah melafal berbaris-baris doa

bergumam kaugubah puja-puji bagi kita berdua

selayak pantai tak sepi-sepi angin bermain meniup-niup

diriku dirimu diri kita

mengusir lagu ragu dari bisik setan

dengan kata cintaku cintamu cinta kita disulam dijahit

diikat biar tak sebebas-bebas melepas menebas gegas pedas rampas

tidak aku

tidak kamu

tapi kita;

satu saja

Kairo 25 Januari 2006

Ilalang

Ingin kubangun istana

di tengah padang ilalang

lalu kugubah puisi

tentang anak-anak kita

yang khusyu' mengaji,

bunga-bunga rumput,

dan senyummu

yang buatku tertawan

mari pulang ke istana hati

membaca syair Rumi

dan Syauqi

mengeja ayat suci

di bawah keemasan

sinar mentari

Kairo 08032007

u

Doa Meminta

kelelawar

menyambar

malam

kelam

istigfar

gemetar

menggelepar

menghalilintar

apalagi hendak kuminta

saat semua memejam mata?

ampunkan segala dosa

ketika Kau bersama

aku menjadi kita yang berdua

doa meminta

sangat sederhana


Last modified: 31/5/07

1 comment:

Ahmed Al-Sabbagh said...

happy to discover your blog