Tuesday, October 23, 2007

Sepi

SUARA PEMBARUAN DAILY

Puisi Leo Kelana

Sepi

Lagu apa pula menyanyi

di tengah malam

pintu bercakap pada dirinya;

yang lelah

yang pasrah

seperti ada malaikat turun perlahan

mengantar subuh yang hangat

tapi diri memagut

pada sepi tak tertahan

terasa matahari pun

enggan menjumpai pagi

Kairo 30 April '06

Sudahlah

-Untuk Aya-

Aku bertanya padamu

angin apakah mengantar pesan

dan kau mulai peduli diriku;

pejalan tak selesai berangan

Sudahlah!

di Kairo ini hatiku semakin pekat

membaca berita dari negeri laknat

lalu sekarat

lalu kiamat

dan di atas segala itu;

perasaanku padamu telah tamat

Kairo April '06

Pejam, pejamlah

-Untuk Putri Amanda-

Pejam

Pejamlah

lalu hati

lalu jiwa

dalam hidupmu yang aroma bunga

di Nil ini kucoba menepi

bersandar pada piramid

tegak diri

berdiri sendiri

dan kau di sana bernyanyi-nyanyi

mencumbu pagi

menimang bayi

ah...hidupmu pun sempurna

menjadi perempuan

sementara aku berkelana

tenggelam lalu tertawan

Kairo April '06

Belasungkawa

-Untuk Pram; Selamat jalan kawan-

Semalam aku tak bisa tidur

susah sekali memejam mata

badanku panas

serasa nyawa akan meranggas

lalu salam kematian

mengetuk pintu pagi-pagi

seseorang mengirim belasungkawa

Pram dipenjara bukan lagi di Pulau Buru

Dan nyanyi

kemudian sunyi

seseorang pergi

menuju mati

30 April 2006

Selepas Magrib

Selepas magrib kala itu

kudatang padamu

membawa segelas doa

untukmu adinda

Adalah ibu yang rajin mengirim salam

menitip nakalku padamu

tuk bermanja pada senyum

yang kau pilin setiap bertemu

Kairo April 2006


Last modified: 24/5/06