Tuesday, October 23, 2007

Metamorfosis Cinta

Awal kali aku suka pada gadis jelita
Aku dan dia sama-sama masih es-de
Berseragam merah putih dan sering main bersama
Kadang berkejaran karena dia meledekku
Tapi kalau ketahuan orang, aku dan dia
Jadi malu sendiri
Ada yang membuatku tentram bersamanya
Kemudia malu-malu aku berdoa setelah
Sholat dzuhur sepulang sekolah
"Palingkan hatinya padaku. Oh Tuhanku"
Waktu terus berjalan menanggalkan cerita lama
Kisahku dengannya lalu menjadi
Kenangan geli dan aku selalu tertawa
Sendiri mengingatnya

Aku pun berpisah
Kita lain sekolah
Di celah-celah hariku aku mulai melupakannya
Karena bertemu dengan bunga desa
Banyak hal kemudian aku lakukan
Jadi pahlawan ketika dia diganggu teman-teman
Yang aku ajak bersandiwara
Pura-pura tak melihat lalu menabraknya
Bahkan kadang-kadang aku mentraktirnya
Kalau ada sisa belanjaku
Ada damai yang aku rasakan
Melewati waktu bersamanya
Tapi aku belum berani
Kemudian senyumnya mengembang
Menjadi mantra suci
"Tuhanku. Hanya padaMu aku berani mengatakan
Bahwa ada gejolak di hati."
Pengalaman cinta ala es-em-pe

Putih abu kini menempel di badanku
Aku mulai melihat teman-teman wanita
Mengoleskan bedak di mukanya
Dan yang pria membasahi rambut dengan minyak rambut
Tapi aku yakin bukan alasan biar malaikat senang
Mereka melakukan semua itu
Seterusnya siswa mulai berani beratraksi
Pertama-tama malu kalau bertemu
Kedua mencari tahu tentang idaman
Ketiga minta waktu buat belajar bareng
Keempat rasa suka bersemi
Kelima dua alternatif bisa dilakukan
--terus terang dengan resiko sakit hati kalau ditolak
--jalani apa adanya dan biarkan berproses
Keenam mungkin saja minta orang tua melamarnya

Ternyata setelah lama
Aku baru menyadari bahwa
Cinta adalah hal besar yang tak bisa aku hindari
Ia seperti kupu-kupu
Pertama kali telur, menjadi ulat
Lalu kepompong dan akhirnya
Terbang sendiri mencari bunganya
17062005

No comments: