Tuesday, October 23, 2007

Duka Luka Menganga

::Mengenang kepergian (Alm) KH. Mohammad Tijani Djauhari MA


Pagi baru lahir dan kita ucapkan selamat tinggal malam. Malam baru datang dan kita ucapkan selamat jalan sore. Pada duka, waktu berjalan sangat lambat. Dan kita merasa hidup dalam gelap yang pekat.

Benar kata Chairil Anwar, hidup hanya menunda kekalahan, sebelum pada akhirnya kita menyerah. Manusia bergerak, hidup, dan berjuang. Memberi sebuah arti pada sebuah tubuh yang tak abadi. Hingga waktu tiba, tinggal tulang-tulang diliputi debu.

Pada yang diam hati berkata, apa arti sebuah mati. Mimpi masih menjulang tinggi. Cita-cita tetap tergantung di langit biru. Manusia dilucuti waktu dan perjuangan belum juga selesai. "Kami sudah coba apa yang kami bisa/ Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa." Maka ingatlah di tengah malam buta, hati bening itu bicara: "Kami cuma tulang-tulang berserakan/ tapi adalah kepunyaanmu/ kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan// Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan/ atau tidak untuk apa-apa,/ Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata/ Kaulah sekarang yang berkata."

Beliau telah pergi kawan. Seseorang yang memberi terang pada jalan. Pemberi semangat kala hati redup. Ingatkah ketika sayup-sayup itu terdengar lembut? Ketika kata-kata syukur menyirami jiwa yang tersungkur. Beliau yang selalu sampaikan kabar keberuntungan dan bahagia lalu membacakan pesan Nabi Sulaiman: "Hadza min fadli rabbi liyabluani a asykur am akfur." Beliau yang menuntun kita untuk berkata bahwa tidak ada nasib buruk di dunia, yang ada adalah nasib baik dalam bentuk yang berbeda. Maka selalu dan selalu, "Fanaqulu daiman abadan alhamdulillah."

Tak ada lagi detik untuk menunggu. Malam belum kelam. Jari-jari tangan masih lincah menari. Mari, sebelum hilang tenggelam, kita habiskan kata-kata, ukirlah kenangan. Tulis di kertasmu, beri arti yang telah pergi, lanjutkan kerja yang belum selesai. Wahai jiwa yang tenang. Kembalilah padaNya dengan hati yang puas dan diridhai. Bergabunglah dengan hamba-hambaNya dan masuklah ke dalam surgaNya. Jangan gemetar! Kamilah kini yang menggenggam cita-citamu.


No comments: